PENGERTIAN
DAN DEFINISI PETROGRAFI :
Petrografi Batuan :
Merupakan bagian
dari ilmu petrologi yang mempelajari tentang deskripsi dan klasifikasi batuan
dengan menggunakan bantuan mikroskopi polarisasi. Deskripsi batuan secara
petrografis, hal yang penting diperhatikan adalah identifikasi komposisi
mineral dan tekstur batuan. Pengelompokkan atau pengklasifikasian batuan
didasarkan pada hasil pengamatan tekstur dan komposisi mineralogi utama (rock
forming minerals).
REVEUW
MINERAL OPTIK
Mikroskop yang
dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari batuan, pada prinsipnya sama
dengan mikroskop yang biasa dipergunakan dalam pengamatan biologi. Keutamaan
dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang dipergunakan harus sinar
terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari kristal akan nampak
jelas sekali. Salah satu faktor yang paling penting adalah warna dari setiap
mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus.
Untuk mencapai daya
guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi maka perlu difahami benar
bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian. Setiap bagian adalah
sangat peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau mikroskop tidak
dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik. Bagian-bagian optik
haruslah selalu dilindungi dari debu, minyak dan kotoran lainnya. Perlu kiranya
diingat bahwa buttr debu yang betapapun kecilnya akan dapat dibesarkan berlipat
Banda sehingga akan mengganggu jalannya pengamatan.
Mikroskop polarisasi
ada beberapa model yang beredar, tetapi unsur-unsur utamanya menunjukkan
persamaan, salah satu contoh mikroskop polarisasi seperti terlihat pada gambar
3.1. Bagian-bagian mikroskop hares diketahui secara benar dan fungsi dari
bagian tersebut adalah :
1. Kaki mikroskop, berbentuk tapal kuda (Leitz) atau bulat (Carl
Zeiss).
2. Gigi mikroskop,
berbentuk melengkung (Carl Zeiss) atau miring/ tegak (Leitz). Pada waktu
pengamatan, ada yang gigimya berada di pihak penelitian dan ada pula yang di
seberang. Antara gigir dan kaki mikroskop pada tipe Leitz dipasang sebuah
kolom, sehingga gigir mikroskop dapat diatur miring atau tegak sesuai dengan
keinginan sipemakai.
Universitas Gadjah
Mada 2
Gambar I. 1. Mikroskop Polarisasi tipe Leitz.
3. Tromol pengatur kasar dan halus yang umumnya terpisah. Gunanya untuk
mengatur jarak objektif dan preparat. Tromol pengatur yang halus acapkali
memiliki pembagian skala dan gunanya untuk mengukur selisih ketinggian
kedudukan obyektif.
4. Meja yang berbentuk piring dengan lubang di tengah-nya yaitu untuk
jalan cahaya yang masuk. Piring ini dapat diputar-putar pada porosnya yang
tegak, pada tepi meja mempunyai pembagian skala dari 0° sampai 360°, dan
disertai pula dengan nonius. Ada beberapa lubang sekrup pada meja tersebut, di
antaranya untuk menempatkan penjiepit preparat (dua buah) dan lubang-lubang
untuk mendudukkan "mechanical stage" yaitu suatu alat untuk
menggerak-kan preparat pada dua arah yang scaling tegak lnrus.
5. Sekrup pemusat gunanya untuk mengatur agar sumbu putaran meja tepat
benar pada potongan salib rambut (cross hairs). Biasanya sekrup pemusat
merupakan bagian dari obyektif.
6. Tubus, yaitu
bagian yang umumnya dengan pertolongan tromol pengatur dapat diturun-naikkan.
Tetapi pada mikroskop model Carls Zeiss bila tromol pengatur diputar yang
Universitas Gadjah
Mada 3
bergerak adalah mejanya, sedangkan tubus tetap pada tempatnya.
Sekalipun demikian efeknya tetap sama, karena menurunkan meja sama dengan
mengangkat tubus.
7. Cermm yang selalu terdiri dari cermin datar dan konvek.
Masing-masing gunanya untuk mendapatkan pantulan sinar sejajar dan sinar
konvergen. Pada beberapa jenis mikroskop tempat kedudukan cermin ini digantikan
oleh sumber cahaya (lampu) yang memakai filter gelas biru.
8. Kondensor, yaitu bagian yang terdiri dari lensa cem-bung untuk
memberikan cahaya yang konvergen.
9. Diafragma iris, yaitu merupakan bagian untuk menga-tur jarak cahaya
yang masuk dengan jalan mengurangi atau menambah besamya apetumya.
10. Merupakan bagian vital yang dibuat dari polaroid atau prisma nicol.
Arah getaran biasanya N — S, tetapi pada mikroskop model Carl Zeiss justTu E —
W.
11. Obyektif juga
merupakan bagian vital, biasanya paling sedikit disediakan 5 buah obyektif atau
lebih yang pembesarannya berlainan.
Pada beberapa model
mikroskop penggantian obyektif dapat dilakukan dengan cepat berkat adanya
sebuah revolver yang mudah diputar. Pada revolver ini setiap obyektif
didudukkan dalam keadaan siaga.
12. Lubang tempat komparator, yaitu lubang gepeng dimana komparator
dapat diselipkan dengan arah NW - ES.
13. Analisator, yaitu suatu bagian yang vital terbuat dari polaroid
atau prisma nicol. Arah getarannya selalu tegak lurus pada arah getaran
polarisator. Sekalipun demikian pada mikroskop penelitian arah getaran
analisator dapat diatur sekehendak kita. Bila arah getaran analisator dan
polarisator saling tegak lurus, maka disebut kedudukan nicol bersilang.
14. Lensa Bertrand merupakan lensa yang dapat dikeluar-masukkan pula.
15. Okuler, yaitu
bagian mikroskop darimana mata kita melihat medan bayangan. Ada okuler yang
memakai pembagian skala (okuler mikrometer) dan ada pula satu, dua atau lebih
okuler tanpa pembagian skala tetapi dengan pembesaran yang berbeda-beda.
Universitas Gadjah
Mada 4
Tabel I. 1.
Petrological Analysis Checklist Technique
|
Preferred Sample :
nature and size
|
Laboratory turn
around in working days
|
Helpful Information
for the laboratory
|
||
Petrography
|
Unweathered
hand-specimen (>50 mm), or
|
15 (sample
preparation) 5 (petrography) 5
|
Sample type, ie
outcrop, float, colluvial, depth in
|
||
Standard
thin-section, or Polished thin-section
|
(combined
petrography and mineragraphy)
|
drill-hole.
Spatial relation of samples to each other.
|
|||
Comments on local
geology.
|
|||||
Mineragraphy
|
Unweathered
hand-specimen (>50 mm), or
|
10 (sample
preparation) 5 (mineragraphy)
|
As above.
Geochemical data.
|
||
Polished
thin-section, or Polished fluid
|
|||||
inclusion plate
|
|||||
XRD Analyses
|
Unweathered
hand-specimen, or Crushed
|
2 (sample
preparation) 3 (qualitative) 5
|
Whether analysis
of clays or other minerals required.
|
||
sample (> 1g)
|
(semi-quantitiative)
|
Comments on local
geology.
|
|||
Fluid Inclusion
Analyses
|
Clear secondary
vuggy quartz crystals
|
10 (sample
preparation) 5 (fluid-inclusion
|
Where two or more
veins are present, cross-cutting
|
||
Secondary calcite,
anhydrite,barite, fluorite
|
analysis)
|
relationships
should be noted for determination of
|
|||
and adularia
crystals if optically clear
|
paragenesis.
Sample location including elevation.
|
||||
Sphalerite
crystals
|
|||||
Microprobe
Analyses and
|
Unweathered
hand-specimen, or Polished thin-
|
10 (sample
preparation) 5 (microprobe
|
Quantitative or
semi-quantitative analysis required.
|
||
SEM-EDAX
|
section or mount
|
analysis)
|
Degree of
alteration determined by thin-section
|
||
examination.
Comments on local geology.
|
|||||
XRF or NA Analysis
|
Hand-specimen.
Bulk crushed powder (> 2g)
|
20-30
|
Purpose of
analysis.
|
||
Mineral Stable
Isotope
|
Hand-specimen.)
Individualmineral crushed powder (> 100g)
|
50
|
Purpose of
analysis. Paragenetic relationships.
|
||
Radiometric Dating
|
Unweathered
hand-specimen. Individual
|
Radiocarbon
dating: 90 (standard) 20
|
Degree of alteration
determined by thin-section
|
||
mineral crushed
powder (> 250g)
|
(express service)
K/Ar, U/Pb and Rb/Sr
|
examination.
Purpose of analysis.
|
|||
dating: 30 to 50
days
|
|||||
mantap...!!!
ReplyDelete