Ekonomi Pancasila Diteliti Dari Dalam Dan Nilai Pelaksanaan Sila-Sila
Pancasila Dalam Bidang Ekonomi
Dalam prakteknya, menurut Mubyarto, fakultas
ekonomi sebagi gudang pemikiran ilmu ekonomi telah mnyumbang 3 dosa dalam
pengajarannya yang berperan memperparah marginalisasi Ekonomi Pancasila :
1) Bersifat parsial dalam
mengajarkan ajaran ekonom klasik Adam Smith. Konsep Smith tentang Manusia Sosial
(homosocius, tahun 1759) dilupakan
atau tidak diajarkan, sedangkan ajaran berikutnya pada tahun 1776 dipuja-puji
secara membabi buta.
2) Metode analisis deduktif dari teori ekonomi neoklasik diajarkan secara
penuh, sedangkan metode analisis induktif
diabaikan. Hal demikian bertentangan dengan pesan Alfred Marshall dan Gustave
Schmoller, dua tokoh teori ekonomi neoklasik, untuk memakai dua metode secara
serentak lasana dua kaki.
3) Ilmu ekonomi menjadi spesialis
dan lebih diarahkan untuk menjadi ilmu ekonomi matematika. Menurut Kenneth
Boulding, ilmu ekonomi dapat
dikembangkan menjadi salah satu atau gabungan dari cabang-cabang ilmu berikut :
a.
Ekonomi sebagai ilmu sosial
b.
Ekonomi sebagai ilmu ekologi
c.
Ekonomi sebagai ilmu perilaku
d.
Ekonomi sebagi ilmu politik
e.
Ekonomi sebagai ilmu matematika
f.
Ekonomi sebagai ilmu moral
Sebagai
sebuah gagasan besar, Ekonomi Pancasila
sebagai sistem ekonomi bukan kapitalisme juga bukan sosialisme, menawarkan
harapan berupa sistem perekonomian alternatif yang bersifat komprehensif integral
bagi jutaan masyarakat Indonesia demi mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana
termaktub dalam alenia IV Pembukaan UUD 1945.
No comments:
Post a Comment