Sunday, December 11, 2016
PETA GEOLOGI
Pendahuluan
Peta geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk menggambarkan tubuh batuan,
penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antar satuan batuan serta
merangkum berbagai data lainnya. Peta geologi juga merupakan gambaran teknis dari
permukaan bumi dan sebagian bawah permukaan yang mempunyai arah, unsur-unsurnya yang
merupakan gambaran geologi, dinyatakan sebagai garis yang mempunyai kedudukan yang pasti.
Pada dasarnya peta geologi merupakan rangkaian dari hasil berbagai kajian lapangan. Hal ini
pula yang menyebabkan mengapa pemetaan geologi diartikan sama dengan geologi lapangan.
Peta geologi umumnya dibuat diatas suatu peta dasar (peta topografi/rupabumi) dengan cara
memplot singkapan-singkapan batuan beserta unsur struktur geologinya diatas peta dasar
tersebut. Pengukuran kedudukan batuan dan struktur di lapangan dilakukan dengan
menggunakan kompas geologi. Kemudian dengan menerapkan hukum-hukum geologi dapat
ditarik batas dan sebaran batuan atau satuan batuan serta unsur unsur strukturnya sehingga
menghasilkan suatu peta geologi yang lengkap
Peta geologi dibuat berlandaskan dasar dan tujuan ilmiah dimana memanfaatan lahan, air dan
sumberdaya ditentukan atas dasar peta geologi. Peta geologi menyajikan sebaran dari batuan
dan tanah di permukaan atau dekat permukaan bumi, yang merupakan penyajian ilmiah yang
paling baik yang menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan untuk
mengidentifikasi dan mencegah sumberdaya yang bernilai dari resiko bencana alam dan
menetapkan kebijakan dalam pemanfaatan lahan.
Peta
Peta adalah suatu penyajian pada bidang datar dari seluruh atau sebagian unsur permukaan
bumi digambar dalam skala tertentu dan sistem proyeksi tertentu. Peta seringkali sangat efektif
untuk menunjukkan lokasi dari obyek obyek alamiah maupun obyek buatan manusia, baik ukuran
maupun hubungan antara satu obyek dengan obyek lainnya. Sebagaimana dengan foto, peta
juga menyajikan informasi yang barangkali tidak praktis apabila dinyatakan atau digambarkan
dalam susunan kata-kata. Secara umum peta diartikan sebagai gambaran konvensional dari pola
bumi yang digambarkan seolah olah dilihat dari atas ada bidang datar melalui satu bidang
proyeksi degan dilengkapi tulisan tulisan untuk identifikasinya.
Copyright @2009 by Djauhari Noor 264
Bab 12. Peta Geologi Pengantar Geologi
______________________________________________________________________________________
Peta mengandung arti komunikasi. Artinya merupakan suatu signal antara sipengirim pesan
(pembuat peta) dengan si penerima pesan (pemakai peta). Dengan demikian peta digunakan
untuk mengirim pesan berupa informasi tetang realita dari fenomena geografi.
Peta pada dasarnya adalah sebuah data yang dirancang untuk mampu menghasilkan sebuah
informasi geografis melalui proses pengorganisasian dari kolaborasi data lainnya yang berkaitan
dengan bumi untuk menganalisis, memperkirakan dan menghasilkan gambaran kartografi.
Informasi ruang mengenai bumi sangat kompleks, tetapi pada umunmya data geografi
mengandung 4 aspek penting, yaitu:
1. Lokasi-lokasi yang berkenaan dengan ruang, merupakan objek-objek ruang yang khas
pada sistem koordinat (projeksi sebuah peta).
2. Atribut, informasi yang menerangkan mengenai objek-objek ruang yang diperlukan.
Hubungan ruang, hubungan lojik atau kuantitatif diantara objek-objek ruang,
Waktu, merupakan waktu untuk perolehan data, data atribut dan ruang.
3. Pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka Bumi yang berupa fakta,
dunia nyata, baik bentuk permukaan buminya maupun sumberdaya alamnya,
berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, serta simbol-simbol dari unsur muka Bumi
yang disajikan.
4. Penyajian unsur-unsur permukaan bumi di atas peta dibatasi oleh garis tepi kertas serta
grid atau gratikul. Diluar batas tepi daerah peta, pada umumnya dicantumkan berbagai
keterangan yang disebut tepi. Keterangan tepi ini dicantumkan agar peta dapat
dipergunakan sebaik-baiknya oleh pemakai peta. Penyusunan dan penempatan
keterangan tepi bukan merupakan hal yang mudah, karena semua informasi yang
terletak disekitar peta harus memperlihatkan keseimbangan.
Kebanyakan dari peta yang dikenal hanya memperlihatkan bentuk dua dimensi saja, sedangkan
para pengguna peta seperti ahli geologi membutuhkan bentuk 3 dimensi (unsur ketinggian) juga
disajikan dalam peta. Peta yang menyajikan unsur ketinggian yang mewakili dari bentuk lahan
disebut dengan peta topografi. Meskipun berbagai teknik telah banyak dipakai untuk
menggambarkan unsur ketinggian, akan tetapi metoda yang paling akurat/teliti adalah memakai
garis kontur. Indonesia pertama kali di petakan secara detail oleh pemerintah kolonial Belanda
dan selesai pada tahun 1943. Peta ini kemudian disempurnakan lagi di tahun 1944. Peta
topografi tahun 1944 ini akhirnya dipakai sebagai acuan dasar pemetaan Indonesia. Tahun 1966
peta Indonesia disempurnakan lagi melalui sistem pencitraan satelit oleh American Map Service
(AMS) namun dengan skala terbesar 1:50000. Peta topografi awalnya hanya dipakai untuk
kebutuhan pertahanan dan militer sehingga sangat dirahasiakan dan tidak sembarang orang bisa
mengakses. Akan tetapi dengan dunia informasi yang makin terbuka, maka peta topografi sudah
disesuaikan dengan kepentingan publik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment